radioaktifitas
Diposting oleh
prof. Taufiq
|
Pada tahun 1985 Wilhem Konrad Rontgen (1845-1923) dari Jerman menemukan bahwa apabila arus elektron (saat itu namanya “sinar katode”, sebab eksistensi elektron baru diketahui dua tahun berikutnya) menunmuk material tertentu, misalnya anode logam, maka akan timbul suatu radiasi fluoresensi (pendar cahaya). Radiasi yang belum pernah dijumpai sebelumnya itu dinamai sinar-X oleh Rontgen, dan nama itu tertanam sampai sekarang. Sinar X ternyata mempunyai daya tembus yagn tinggi terhadap materi, sehingga dewasa ini digunakan untuk memotret bagian dalam suatu benda yang tidak kelihatan dari luar.
Banyak yang telah diketahui secara empiris tentang inti atom sebelum tahun 1930, tetapi hanya setelah penemuan neutron oleh james Chadwick pada tahun 1932 maka pemahaman sistematik dari struktur inti dapat diperoleh . Mempelajari struktur atom memberikan pemahaman yang mendalam mengenai sifat – sifat atom, sedangkan struktur inti memberikan pemahaman mengenai sifat – sifat materi baru yang tidak terduga . Terdapat banyak kemiripan antara struktur inti dan struktur atom, sehingga kita agak mudah mempelajari sifat – sifat inti . Inti sebagaimana atom mengikuti hukum – hukum fisika kuantum . Inti juga mempunyai keadaan dasar dan keadaan – keadaan tereksitasi serta memancarkan foton – foton ( berupa sinar gamma ) bila tejadi transisi antara keadaan- keadaan tereksitasi . Tentu kita sudah mendengar dan mungkin sudah membaca tentang fenomena Bom Atom yang dijatuhkan pasukan sekutu di Hiroshima dan Nagasaki pada perang dunia ke-II. Di samping menimbulkan bunyi ledakan yang sangat dahsyat Bom Atom juga menghasilkan awan berbentuk cendawan yang padat, tinggi dan luas. Awan berbentuk cendawan tersebut mengandung jutaan zat radioaktif yang menimbulkan efek merusak sampai radius puluhan kilometer. Kerusakan yang ditimbulkan tidak saja terhadap lingkungan tetapi juga terhadap tubuh manusia dan mahluk hidup lainnya sebagai akibat dari radiasi sinar yang ditimbulkan oleh zat-zat radioaktif. Hingga saat ini di Jepang masih dijumpai orang-orang yang cacat fisik akibat radiasi zat radioaktif tersebut.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar